Tampilkan postingan dengan label QC. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label QC. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 September 2024

Jenis Pipa Carbon Steel

Jenis Pipa Carbon Steel








1. Pipa Seamless Carbon (ASTM SA 106)


Pipa seamless carbon ASTM SA 106 kerap digunakan industri besar pembangkit energi dan perminyakan. Jenis pipa carbon steel ini mampu mengangkut fluida panas atau gas bertekanan tinggi. 


2. Pipa Seamless Carbon (ASTM A53)


Sedikit berbeda dengan jenis pipa sebelumnya, jenis pipa carbon ini lebih sering digunakan pada industri yang berhubungan dengan aliran panas dan tekanan tinggi, seperti industri penyulingan dan penambangan gas bumiyang bertekanan tinggi.


3. Pipa Seamless Carbon API 5L


Pipa carbon API banyak digunakan sebagai saluran minyak. Ketebalan pada jenis pipa carbon satu ini berkisar 0,205 inci - 0,512 inci. Ketebalan pipa ini tidak akan mudah rusak dan bisa digunakan awet sampai puluhan tahun lamanya.


Keunggulan Pipa Carbon Steel


Pipa carbon memang banyak digunakan dalam berbagai industri karena memiliki beberapa keunggulan yang patut dipertimbangkan. Berikut beberapa diantaranya.


1. Kekuatan dan Ketahanan


Pipa carbon memiliki rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi, membuatnya ideal untuk menahan tekanan dan beban yang besar. Pipa ini mampu mengalirkan cairan dan gas dengan aman pada tekanan tinggi, menjadikannya pilihan yang tepat untuk aplikasi seperti pipa minyak dan gas, serta sistem pembangkit listrik.


2. Tahan Suhu Ekstrem


Pipa carbon dapat bertahan pada suhu yang sangat tinggi dan rendah, tergantung pada jenis dan komposisi karbonnya. Beberapa jenis pipa carbon bahkan dapat digunakan pada suhu hingga 427 derajat Celsius, membuatnya cocok untuk aplikasi seperti pipa uap panas atau pipa gas buang.


3. Ketahanan Korosi


Meskipun rentan terhadap karat dibandingkan dengan beberapa jenis pipa lainnya, pipa carbon steel cukup tahan terhadap korosi, terutama jika dilapisi dengan lapisan pelindung tambahan. Lapisan ini dapat berupa zinc, epoxy, atau poliuretan, dan akan memperpanjang umur pipa serta melindunginya dari kerusakan akibat korosi.


4. Biaya yang Efektif


Dibandingkan dengan beberapa jenis pipa lainnya, seperti pipa stainless steel, pipa carbon  umumnya lebih murah. Hal ini menjadikannya pilihan yang menarik untuk proyek-proyek dengan anggaran terbatas, di mana biaya merupakan faktor penting.


5. Mudah Disambung


Pipa carbon dapat dengan mudah disambung menggunakan berbagai metode, seperti pengelasan, pembenang, dan flange. Kemudahan penyambungan ini membuat pipa carbon menjadi pilihan yang ideal untuk berbagai aplikasi pipa, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks.


6. Ketersediaan yang Tinggi


Pipa carbon adalah salah satu jenis pipa yang paling banyak tersedia di pasaran. Hal ini memudahkan untuk menemukan pipa dengan ukuran dan spesifikasi yang dibutuhkan, bahkan untuk proyek-proyek besar.


Kekurangan Pipa Carbon Steel


Meskipun memiliki beberapa keunggulan, pipa carbon juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu kekurangan utamanya adalah kerentanan terhadap karat. Selain itu, pipa carbon juga tidak sekuat atau setahan korosi seperti beberapa jenis pipa lainnya, seperti pipa stainless steel.


Secara keseluruhan, pipa carbon adalah pilihan yang tepat untuk berbagai aplikasi pipa, terutama jika kekuatan, ketahanan suhu, dan biaya menjadi faktor pertimbangan utama. Namun, penting untuk mempertimbangkan juga kekurangan pipa carbon steel sebelum membuat keputusan.


Penggunaan Pipa Carbon Steel di Berbagai Industri


1. Industri Pembangkit Energi


Pipa carbon digunakan untuk mengangkut air panas atau uap panas dari boiler ke turbin. Pipa ini juga digunakan untuk mengangkut air pendingin dari kondensor ke boiler.


2. Industri Perminyakan


Pipa carbon steel digunakan untuk mengangkut minyak mentah dari sumur minyak ke kilang minyak. Pipa ini juga digunakan untuk mengangkut produk minyak dari kilang minyak ke konsumen.


3. Industri Gas Bumi


Pipa carbon steel digunakan untuk mengangkut gas alam dari ladang gas bumi ke konsumen. Pipa ini juga digunakan untuk mengangkut gas alam cair (LNG) dari kilang LNG ke konsumen.


4. Industri Konstruksi


Pipa carbon steel digunakan untuk membuat struktur bangunan, seperti jembatan, dermaga, dan tiang listrik. Pipa ini juga digunakan untuk membuat saluran air, saluran gas, dan saluran limbah.


Cara Memilih Pipa Carbon Steel yang Tepat untuk Industri


1. Kenali Kebutuhan


Langkah pertama dan paling penting adalah memahami kebutuhan proyek Anda. Berikut beberapa pertanyaan yang perlu Anda jawab untuk mempersempit pemilihan jenis pipa carbon.


  • Fluida apa yang akan dialirkan? (air, minyak, gas, kimia, dll)
  • Tekanan dan suhu operasi seperti apa yang diperkirakan?
  • Ada korosi atau erosi yang perlu dipertimbangkan?
  • Panjang dan diameter pipa yang dibutuhkan berapa?


2. Pilih Grade Pipa yang Tepat


Grade pipa menunjukkan komposisi kimia dan sifat mekaniknya. Beberapa grade pipa carbon steel yang umum digunakan antara lain berikut ini.


  • ASTM A53: Pipa serba guna untuk aplikasi tekanan dan suhu rendah hingga sedang.
  • ASTM A106: Pipa untuk pipa tekanan tinggi pada suhu tinggi, banyak digunakan di pembangkit listrik dan kilang minyak.
  • API 5L: Pipa khusus untuk pipa minyak dan gas.


3. Ketebalan Pipa (Schedule)


Ketebalan pipa, biasanya dinyatakan dalam Schedule (Sch), memengaruhi kemampuannya menahan tekanan. Schedule yang lebih tinggi berarti pipa lebih tebal dan mampu menahan tekanan lebih besar. Pilihan Schedule tergantung pada tekanan operasi dan kode standar yang diikuti.


Baca juga:
 
Tabel Schedule Pipa Carbon Steel: 40, 80, dan 160


4. Sertifikasi dan Standar


Pastikan pipa yang kamu pilih memenuhi standar dan sertifikasi yang relevan untuk aplikasimu. Misalnya, pipa untuk proyek pemerintah mungkin memerlukan sertifikasi tertentu.


Baca juga:
 
Ini Dia Perbandingan Pipa Baja Jenis Carbon dan Stainless


Pipa carbon steel yang dijualnya berjenis seamless yang tersedia dari ukuran ½ inci hingga 16 inci dengan panjang 6 meter. Ketebalan pipanya ada sch 40, sch 80, dan sch 160 dengan spesifikasi triple sesuai dengan yang dijelaskan pada poin di atas, yakni ada ASTM SA/A106 – B / API 5L – B / API 5L – X42. Selain carbon, tersedia pula material stainless steel yang juga awet dan mampu menahan karat dengan baik. PT Karya Prima Suplindo pun menjual berbagai brand pipa terkemuka, ada dari TPCO, Kobe Steel, Heng Yang, Benteler, Tenaris, Nippon Steel, Sanyo Special Steel, dan Tubos Reunidos yang 100% asli, serta sudah memenuhi standarisasi pipa API, ASME, dan ASTM.


Semoga Bermanfaat 

Minggu, 28 April 2024

Fabrikator Steps







1. Persiapan Desain:

Langkah pertama dalam setiap proses fabrikasi baja struktural adalah persiapan desain. Di sinilah gambar dan spesifikasi proyek dibuat dan disepakati. Setelah desain selesai, juru gambar dapat mulai membuat  Bill of Material (BOM)  dan Bill of Operations (BOO) yang tepat untuk menyiapkan informasi yang diperlukan untuk pembelian dan produksi.

2. Perolehan Bahan:

Ketika juru gambar menyelesaikan BOM yang terperinci, maka bagian pembelian akan mengambil alih untuk memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan untuk proyek tersebut. Hal ini biasanya melibatkan pemesanan baja dari pemasok. Baja bisa berukuran panjang standar atau sudah dipotong panjang berdasarkan pesanan. Baja tersebut kemudian akan dikirim ke lokasi fabrikasi.

3. Pemotongan dan Pengeboran Baja:

Langkah selanjutnya adalah memotong dan mengebor baja. Hal ini biasanya dilakukan dengan  mesin CNC . Baja pertama-tama dipotong dengan panjang yang benar dan kemudian dibor untuk membuat lubang yang diperlukan untuk proyek tersebut. Pemotongan baja dapat dilakukan dengan mesin gergaji bundar, mesin pemotongan laser, mesin waterjet, atau  mesin pemotong plasma .

4.  Pembengkokan  dan  pengelasan :

Setelah baja dipotong dan dibor, sekarang saatnya membengkokkan dan mengelasnya. Berbagai proses pembengkokan seperti pembengkokan bagian, pembengkokan gulungan, pembengkokan pelat, dan pembengkokan tabung dilakukan untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Baja tersebut kemudian dilas bersama-sama menggunakan pengelasan MMA atau pengelasan MAG. Pengelasan dapat dilakukan dengan tangan atau dengan mesin. Pengelasan harus dilakukan di bawah kondisi manajemen kualitas yang ketat sesuai BS EN ISO 3834, di bawah pengawasan koordinator pengelasan.

5. Pemeriksaan Kualitas:

Pemeriksaan kualitas memastikan bahwa baja memenuhi semua spesifikasi yang disyaratkan. Ini mencakup inspeksi visual, inspeksi dimensi, dan uji mekanis. Pengujian non-destruktif (NBT) juga dilakukan untuk memastikan bahwa bagian yang dilas bebas dari  cacat dan retakan tersembunyi .

6. Penyelesaian:

Setelah pemeriksaan kualitas selesai, baja kemudian disemprot pasir dan dicat. Hal ini dilakukan untuk  melindungi baja dari korosi . Proses finishing dilakukan sebelum pemasangan untuk mengurangi waktu dan biaya pemasangan.

7. Pengiriman, Perakitan, dan Pemasangan:

Pada langkah terakhir, baja dikirim ke lokasi dan dirakit sesuai desain yang dibutuhkan. Proses  perakitan  biasanya melibatkan perbautan, paku keling, atau pengelasan bagian-bagian baja menjadi satu. Bagian baja fabrikasi harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan. Pemasangan dapat dilakukan dengan menggunakan crane tugas berat. BCSA (The British Constructional Steelwork Association) telah menerbitkan beberapa panduan tentang pemasangan struktur baja dan langkah-langkah keselamatan.


https://docs.google.com/presentation/d/1RUb0AxqA5c2qBqC7iyRxWtUzFNTMwrjA/edit?usp=drive_link&ouid=115960829705792949348&rtpof=true&sd=true

Rabu, 10 Mei 2023

Katodic Protection

 



Untuk memahami cathodic protection, sebaiknya kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana terjadinya korosi. Ada tiga hal utama yang menjadi penyebab korosi. 

  1. Dua buah logam yang memiliki beda potensial electric
  2. Cairan elektrolit (air dengan semua jenis garam atau garam yang terlarut di dalamnya)
  3. Dua unit logam yang kontak secara elektrik karena memungkinkan terjadinya aliran arus listrik.

Pada dasarnya, korosi tidak dapat dihilangkan. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi, proses korosi bisa di-control hingga titik optimum. Salah satu metode untuk mengendalikan korosi tersebut adalah cathodic protection.

Cathodic Protection adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada logam dengan cara menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katode dari sel elektrokimia. Cathodic protection ini umumnya digunakan untuk melindungi baja, sistem perpipaan, tangki, tiang pancang, anjungan lepas pantai, kapal dan casing sumur minyak onshore.

Berdasarkan dari sumber listriknya, Cathodic Protection dibagi menjadi dua metode, yaitu: Sacrificial Anode System dan Impressed-Current Cathodic Protection System

  1. Sacrificial anode system

Metode ini disebut sacrificial anode karena systemnya mengorbankan logam yang lebih reaktif (anode) untuk melindungi logam utama (katode). Prinsip dari metode ini adalah menciptakan sel elektrokimia dimana dua logam yang berbeda dihubungkan secara elektris  yang ditanam dalam elektrolit alam, seperti: tanah atau air. Berikut ini adalah gambar dimana dua buah logam  zinc dan besi yang dicelupkan di dalam asam klorida:

Gambar 2 - Korosi dari Zinc dan Besi di dalam asam klorida (www.corrosionsource.com)
Gambar 2 – Korosi dari Zinc dan Besi di dalam asam klorida (www.corrosionsource.com)

Kedua logam diatas, Zinc dan besi, akan mengalami korosi karena kedua logam tersebut mengalami reaksi oksidasi dan diseimbangkan dengan reaksi reduksi gas hydrogen.

Fe –> Fe2+ + 2eOxidation reaction
2H+ + 2e–> H2Reduction reaction
2H+ + Fe –> Fe2+ + H2Net reaction
Zn –> Zn2+ + 2eOxidation reaction
2H+ + 2e –> H2Reduction reaction
2H+ + Zn –> Zn2+ + H2Net reaction

Kejadian ini tentunya akan berbeda jika kedua logam tersebut dihubungkan satu sama lain secara elektris seperti gambar di bawah ini:

Gambar 3 - Cathodic protection zinc terhadap besi (www.corrosionsource.com)
Gambar 3 – Cathodic protection zinc terhadap besi (www.corrosionsource.com)

Pada gambar di atas, reaksi korosi (oksidasi) terpusatkan pada electrode zinc (anode) karena zinc lebih reaktif terhadap lingkungan daripada besi dan hampir semua reaksi reduksi dipusatkan pada besi. Pada gambar di bawah ini adalah contoh lain dari Sacrificial anode system :

Gambar 4 - Protected structure steel dengan alumunium (www.cathodicprotection101.com)
Gambar 4 – Protected structure steel dengan alumunium (www.cathodicprotection101.com)
  1. Impressed-current cathodic protection systems (ICCP)

Tidak seperti prinsip sacrificial anode, metode ini membutuhkan arus listrik DC (searah) dari sumber luar yang dihubungkan dengan logam anode dengan logam katode (logam yang dilindungi). Anode system ICCP ini dapat berbentuk batangan tubular dari berbagai material khusus, seperti: high silicon cast iron, grafit, campuran logam oksida, platina dan niobium. Metode ini biasanya digunakan untuk mem-proteksi  fasilitas-fasilitas yang besar.

Metode ICCP harus dihubungkan dengan arus listrik DC, jika arus listik nya AC maka harus dihubungkan dengan rectifier (penyearah arus) karena fungsi dari sumber listrik DC ini adalah untuk mengarahkan elektron yang terkosidasi dari anode menuju ke logam yang dilindungi sehingga logam tersebut tidak mudah untuk teroksidasi (korosi) karena kehilangan elektronnya.

Gambar 5 - Pipeline dengan ICCP protection (trialexhibitsinc.com)
Gambar 5 – Pipeline dengan ICCP protection (trialexhibitsinc.com)

Berikut di bawah ini adalah gambar pipeline yang tidak diproteksi oleh Impressed-current cathodic protection dimana pipeline tersebut mengalami oksidasi (kehilangan electron) tanpa ada logam lain (anode) yang mendonasi electron kepada pipa tersebut sehingga membuat pipeline ini mudah untuk korosi.

Gambar 6 - Pipeline tanpa ICCP Protection (trialexhibitsinc.com)
Gambar 6 – Pipeline tanpa ICCP Protection (trialexhibitsinc.com)

Jika artikel ini bermanfaat buat Anda, mohon untuk di Share because “Sharing is Caring”

Referensi :

1. id.wikipedia.org,

2. www.corrosionsource.com,

3. www.cathodicprotection101.com,

4. trialexhibitsinc.com

https://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-cathodic-protection/