Rabu, 07 April 2021

 

4 Program Promosi Kesehatan di Tempat Kerja

 Ayo Makan Sayur dan Buah | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

 

Setiap tanggal 12 November di Indonesia diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional. Kementerian Kesehatan RI mengusung tema HKN tahun ini yaitu “Aku Cinta Sehat” dengan subtema “Ayo Hidup Sehat, Mulai dari Kita.” Gerakan hidup sehat yang dicanangkan ini menitikberatkan pada aspek perilaku sehat di lingkungan sehari-hari baik di rumah maupun tempat kerja melalui perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku masyarakat. Program ini semakin diperkuat dengan landasan hukum berupa Inpres Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) oleh Presiden Jokowi. Sejalan dengan amanat Inpres tersebut yang menekankan adanya kolaborasi antar kementerian dan lembaga dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan.

Lantas, bagaimana sektor swasta dapat turut serta mendukung program pemerintah tersebut?

Kita ketahui bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia. Setiap orang juga berhak meningkatkan kualitas derajat kesehatan mereka dan menjadi tanggung jawab bersama baik pada individu maupun kelompok. Namun, dalam dunia K3 seringkali didapati perhatian terhadap pemenuhan aspek kesehatan ini kurang diperhatikan sebagaimana fokus program K3 lebih terpaku pada aspek keselamatan. Hal ini dapat dimaklumi karena dampak dari masalah kesehatan bersifat laten dibandingkan dengan risiko keselamatan seperti kecelakaan kerja yang dapat terjadi insidental dalam periode yang singkat. Padahal, risiko yang ditimbulkan oleh masalah kesehatan juga dapat berdampak meluas pada kelangsungan bisnis operasional perusahaan. Misalnya saja kehilangan pekerja atau pemimpin berintelek di perusahaan akibat kematian dari serangan jantung dapat berpengaruh pada aset sumber daya manusia perusahaan.

Dalam realitasnya, perusahaan dapat melaksanakan program kesehatan yang terintegrasi dengan program K3 perusahaan melalui program promosi kesehatan di tempat kerja (PKDTK). Untuk mengembangkan suatu program kesehatan, sebaiknya perusahaan melakukan identifikasi kebutuhan, sasaran, dan tujuan yang ingin dicapai pada program tersebut. Lebih lanjut, langkah-langkah mengembangkan program PKDTK dapat dilihat pada artikel selanjutnya. Berikut ini contoh sejumlah ide program promosi kesehatan di tempat kerja yang sederhana namun kaya manfaat bagi perusahaan Anda.

 

One Day Fruit Day

Beberapa perusahaan memiliki program ini yaitu kegiatan satu hari makan buah-buahan sebagai pengganti snack di kantor. Tujuan dari program ini biasanya untuk mempromosikan gaya hidup sehat dengan makan buah-buahan. Dengan adanya program ini, karyawan diajak membiasakan diri untuk memasukkan buah-buahan sebagai menu diet mereka sehari-hari.

Senam Ria

Senam bersama di kantor sudah banyak ditemukan di sejumlah perusahaan. Biasanya kegiatan senam ini dilakukan di pagi hari Jumat seminggu sekali. Namun, bisa juga dilaksanakan sesuai jadwal yang disepakati. Kegiatan senam sebaiknya dipimpin oleh instruktur yang berkompeten agar terhindar dari risiko cidera otot akibat kesalahan gerak. Aktivitas fisik ini akan lebih baik jika dibarengi dengan program menu makanan sehat untuk karyawan yang bisa dilaksanakan oleh kantin perusahaan maupun penyelenggara jasa boga pihak ketiga.

Friday No Fried

Kegiatan ini berupa pembiasaan satu hari makan tanpa gorengan. Gorengan menjadi snack favorit untuk mayoritas pekerja dikarenakan harganya yang murah, cepat saji, serta lebih nikmat. Tentunya kebiasaan makan gorengan ini dapat berkontribusi pada tingginya kandungan lemak dan kolesterol pada pekerja. Jika hal tersebut terjadi maka akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler pada pekerja yang akan berdampak pada produktivitas mereka sehari-hari. Untuk itu, perusahaan menyiasati dengan menyediakan snack atau makan siang yang disajikan tanpa digoreng. Misalnya, pemberian bubur kacang hijau untuk sarapan pagi dan kacang rebus untuk snack pada coffee break.

Fitness at Work

Agar para pekerja lebih banyak bergerak, sejumlah perusahaan membuat ide-ide sedemikian rupa sehingga pekerja mau tidak mau meninggalkan kursi mereka setiap beberapa saat. Biasanya dengan menempatkan printer agak jauh dari meja kerja sehingga pekerja terdorong untuk berjalan kaki menggapai kertas print. Bisa juga dengan promosi penggunaan tangga untuk akses naik-turun lantai sehingga pekerja tidak melulu menggunaka lift. Selain itu, beberapa perusahaan juga menyediakan fasilitas gym maupun olahraga lainnya untuk pekerjanya yang dapat dinikmati pada waktu pulang kerja maupun saat cuti.

Keseluruhan contoh program kesehatan tersebut seyogyanya dapat dilengkapi dengan evaluasi dan monitoring yang konsisten. HSE Manager, HR, dan top management sepatutnya bekerja sama untuk mengawasi dan mengontrol pelaksanaan kegiatan ini agar benar-benar tercapai tujuan yang dihasilkan dan berkontribusi positif terhadap produktivitas perusahaan.

Referensi:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018. Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 54. Ayo Hidup Sehat Mulai Dari Kita. Diakses dari http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/PANDUAN%20HKN%20ke-54%20tahun%202018.pdf (13 November 2018 11.45 WIB)

WHO, 2018. Workplace Health Promotion. Diakses dari http://www.who.int/occupational_health/topics/workplace/en/ (13 November 2018 16.26 WIB)

AHA, 2018. Workplace Health. Diakses dari http://www.heart.org/en/professional/workplace-health (13 November 2018 16.27 WIB)

Kurniawidjaja, LM., 2010. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta: UI Press.

katigaku.com (artikel Shinta D Gusrinarti, M.K.K.K. )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar