Kamis, 08 April 2021

Dampak Debu

 

Dampak Debu untuk Kesehatan
 

Waspada Silikosis, Penyakit Mematikan Akibat Paparan Debu Silika! - Safety  Sign Indonesia 

 

1.APA ITU DEBU: 

Debu merupakan partikel zat padat oleh karena adanya kekuatan alami atau mekanisme seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan, pengepakan, yang cepat, peledakan dan lain-lain.Atau Debu adalah kumpulan zat padat yang dihasilkan dari suatu proses penghancuran bahan yang menghasilkan sisa suspensi di udara .

2.TUJUAN KAMPAYE HARI INI AGAR KARYAWAN MAMPU:

  • Mengenali sumber – sumber debu dan efeknya terhadap kesehatan terutama pernafasan.
  • Mengenali faktor – faktor pemaparan dan karakteristik debu di tempat kerja.
  • Mampu melakukan pengendalian terhadap bahaya debu untuk kesehatan yang lebih baik.

     Sumber – sumber penghasil debu.

  • Dari bahan organik maupun anorganik, misalnya batu, kayu, logam, arang dan sebagainya 
  • Dari kegiatan crusing, debu jalanan, stock pile, gerinda, amplas, gergaji, dan sebagainya.

     Ukuran partikel

  1. Debu ukuran besar : > 10 mikron, tidak menimbulkan penyakit karena tidak mudah mengendap di paru-paru karena pengaruh gravitasi.
  2. Debu ukuran kecil : < 5 mikron, menimbulkan penyakit dan mengganggu kesehatan karena bersifat respirable (bisa masuk ke dalam paru dan menimbulkan penyakit).
  • Konsentrasi debu.
    Yaitu nilai NAB dari tiap masing-masing debu (setiap debu mempunyai NAB yang berbeda-beda)

    .

    DIAGNOSA
    Debu yang masuk paru dan mengendap pada alveoli dapat menyebabkan penyakit paru yaitu pneumoconiosis. Adapun diagnosa pneumokoniosis, yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:

  • Riwayat pekerjaan
    Pekerjaan yang pernah dilakukan pekerja tersebut (pekerja tambang batubara).
  • Gejala klinis
    Derajat banyaknya debu tertimbun di dalam paru.
    Gejalanya antara lain batuk kering, sesak nafas, kelelahan, susut berat badan, banyak dahak, dll.
  • Pemeriksaan di tempat kerja
    Dilakukan dengan alat pemeriksa debu.
  • Sukar dilakukan
    Bahwa diagnosa ini sulit dilakukan karena gejalanya sama seperti penyakit pada umumnya jadi diperlukan pemeriksaan lanju

 Bagaimana mengendalikannya:

  • Sebaiknya hindari berada pada sumber debu.
  • Lakukan penyiraman
  • Gunakan masker pernafasan
  • Jika memungkinkan pekerjaan dilakukan tanpa debu 

 

Demikian semoga bermanfaat. 

 

Salam 

QHSE Team

 

PT. Yuan Sejati

🌴 Ganjar

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar